Komparatisme Dan Sinema Sastra

Belajar Lewat Internet – Tiara Risa P.

Posted on: June 22, 2009

Belajar Lewat Internet

Disusun oleh : Tiara Risa P. – Sas.Prancis UGM 06

Extrait

Sur l’existence de l’Internet, tout le monde peut obtenir l’information dont ils ont besoin de n’importe où, sans la nécessité de tenir compte des différences dans l’espace et le temps. Tout le monde peut utiliser internet comme une nouvelle façon d’apprendre, aussi bien l’utiliser pour obtenir l’information dont ils ont besoin et aussi fournir de nouvelles bases pour l’enseignement à distance grâce à la création de nouvelles communautés d’étudiants connectés par le biais d’Internet. Il ya toutefois quelques différences dans l’utilisation de texte et l’hypertexte comme un établissement d’apprendre

Mot de clés : internet, texte, hypertexte, etudier.

Di era teknologi seperti sekarang ini, semakin banyak cara yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk memperoleh ilmu, selain secara formal dengan bertatap muka dengan guru di sekolah dan membaca buku-buku teks di perpustakaan, kita sekarang juga bisa memanfaatkan keberadaan internet untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan.

Limitless, internet sebagai salah satu alat komunikasi terbaru saat ini bisa dikatakan sebagai sebuah dunia baru yang tanpa batas. Dengan keberadaan internet, maka perbedaan ruang dan waktu bukanlah menjadi hambatan yang berarti lagi. Informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan dari mana saja dan siapa saja. Karena semua orang bisa menuangkan pemikirannya di internet dan semua orang juga bisa mengakses ke hasil pemikiran tersebut, karena itulah internet disebut sebagai dunia baru yang tak terbatas, semua kemungkinan bisa ditemukan di internet.

Penggunaan internet sebagai sumber informasi dalam sebuah pembelajaran sebenarnya sudah dilakukan dan dianggap sah oleh berbagai instansi, lain halnya dengan proses belajar-mengajar melalui internet yang masih jarang dilakukan kecuali di beberapa Negara maju sepertiAmerika dan Eropa. Ada beberapa hal yang membedakan sistem pembelajaran di sekolah dengan belajar melalui internet. Contoh yang paling jelas terlihat tentu saja hubungan komunikasi antara guru dan murid, dimana saat belajar di kelas murid dan guru saling bertatap muka sementara di internet mereka tidak bertemu secara fisik. Sehingga model pembelajarannya pun adalah asinkron. Model pembelajaran macam ini memungkinkan seseorang belajar dimana saja dari mana saja.

Selain itu, dalam masarakat akademik yang belajar sastra komparatif, mengajar berlangsung dalam konteks baru di mana guru dan siswa tidak bertemu secara fisik di waktu yang sama membawa kita untuk berpikir secara mendalam tentang konfigurasi virtual ini untuk ruang rapat dan pembelajaran dan pengembangan bahan hypertextual saja menarik, kaya dan inovatif, mampu menarik minat siswa baru untuk memperhatikan cara hidup mereka dengan hubungan sastra. Kedua elemen diharapkan untuk menciptakan rasa milik dalam masyarakat belajar yang utama adalah kepentingan sastra dengan menggunakan perspektif komparatif. Melalui subjek “Berita universal sastra” kami memiliki kesempatan untuk mengatur dalam hypertext dan studi literatur, sedangkan memberikan pada saat yang sama yang belum pernah terjadi sebelumnya kesempatan untuk menelusuri beberapa topik dari dunia sastra. Demikian pula, pendekatan yang kita lakukan untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi siswa dalam ruang maya ini dengan harapan yang merangsang dialog di antara semua peserta.

Menurut Landow, salah satu masalah yang perlu dipertimbangkan adalah penjelasan dari hubungan antara teknologi informasi di masa lalu dan masa kini. Bahkan, jika kita mengatakan bahwa seluruh kritik sastra tradisional adalah sebuah konsep sastra tertentu (yang terkait dengan buku yang dicetak, tertutup, stabil), adopsi baru bentuk teks elektronik ini akan memerlukan pada saat yang sama tidak hanya cara-cara baru yang bertanya tentang apa sastra (atau apa itu sampai sekarang), tetapi juga termasuk memikirkan kembali dari sudut pandang sejarah, cara kritik sastra secara tradisional didefinisikan dengan obyek studi yang penting dan bagaimana praktek (atau pendidikan) yang terhubung ke inextricably tertentu dari konsepsi sastra dan menulis buku sebagai sarana dasar difusi. Hubungan antara konsep sastra dan kesusasteraan lembaga pantas pemeriksaan lebih lanjut. Tidak ada, tentu saja, hubungan yang unik, tetapi sebanyak mungkin hubungan pendekatan teknologi dan konvensi membaca dan menulis (Aarseth, 1997: 74). Hal ini juga memungkinkan kita untuk memikirkan kembali proses membaca dan karakteristik, nampaknya transparan, bahan cetak (Rosello, 1997: 148).

Internet, dengan konten hypertextnya, merupakan sebuah hal baru dalam dunia komparatisme sastra, juga merupakan sebuah perbedaan mendasar dibandingkan dengan buku teks. Dalam penggunaannya, hypertext mengarahkan pembacanya dari satu teks ke teks lainnya secara bebas, dalam sebuah artikel, bisa ditemukan banyak link menuju artikel lain yang berhubungan dengan bahasan dalam artikel tersebut. Dengan memanfaatkan hypertext ini, kita bisa mendapatkan sebanyak apapun informasi yang kita butuhkan.

Permasalahan yang muncul kemudian adalah dengan adanya hypertext yang mengarahkan kita kesana-kemari, pembaca sering dibuat bingung akan hasil akhir yang mereka dapatkan, terkadang mereka bisa juga “tersesat” antara link-link yang ada di internet. Mencari data melalui internet bisa diibaratkan seperti menjelajahi sebuah dunia baru dengan kemungkinan yang tidak terbatas, kita bisa pergi ke mana saja. Jika dibandingkan dengan buku teks, jelas perbedaannya adalah jalur yang harus ditempuh (jika diibaratkan dengan sebuah penjelajahan). Lewat buku, jalan yang akan kita tempuh sudah disusun dengan urut oleh penulisnya, sementara menjelajahi internet kita harus menentukan sendiri jalan harus kita tempuh untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Kita harus bisa membatasi diri dan mengetahui dengan jelas tujuan kita agar kita tidak tersesat.

Yang sering diragukan dan menjadi bahan diskusi adalah bagaimana para siswa pada akhirnya berhasil menentukan jalan mereka untuk mendapatkan informasi yang mereka cari, hal ini juga merupakan indikator cara pikir seseorang, “Program ini telah dikembangkan, karena sudah melihat presentasi, sebagai atlas dimana semua komponen yang terhubung dengan satu sama lain. Kami harus dinavigasi ketika mencoba untuk menempatkan potongan-potongan yang sangat sederhana pada standar: dipimpin oleh keinginan untuk membaca petualangan dan penemuan. Ini adalah media dimana setiap penulis telah menyebar tentang bebas dan bukan membaca buku petunjuk. Anda bebas memutuskan tujuan perjalanan hypertextual ini”(Borrás, 2001).

Tiara Risa Primaresti

S. Prancis 06

06/196784/SA/13728

Leave a comment

Kalender..Biar Inget Tanggal..

June 2009
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Counter dan Statistik Blog

  • 33,290 hits

Apa Si Isi Blog ini?